Sunday 28 February 2010

Melihat Ke Belakang

Black In News,


(atas) Acta Diurna

Media cetak telah digunakan ribuan tahun oleh manusia untuk menyebarkan informasi. Pada tahun 59 SM, Acta Diurna milik Roma muncul. Benda ini dicatat sebagai ‘surat kabar’ pertama. Julius Caesar menggunakannya sebagai media untuk menyebarkan isu sosial dan politik terbaru.
Acta Diurna ditulis bukan dalam bentuk kertas, tapi papan putih yang diletakkan di tempat-tempat yang populer dikunjungi orang. Dengan membacanya, massa mengetahui masalah di pemerintahan, kampanye militer, pengadilan, dan hukuman mati.

Pada tahun 8 M, barulah ada surat kabar yang dituliskan di kertas. Surat kabar ini lahir di Beijing.

Modernisasi surat kabar dimulai hingga Johann Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1447 setelah Cina menemukan kertas. Pada masa ini, surat kabar ditujukan untuk para pedagang yang memuat berita tentang perdagangan dan bisnis.

Tidak hanya berbentuk koran seperti sekarang, berita juga dicetak dalam bentuk pamflet. Penyiksaan masyarakat Jerman yang tinggal di Transilvania oleh Vlad Tsepes Drakul, atau Count Drakula juga disebarkan melalui pamflet.

Koran baru dikomersialkan pada tahun 1556. Koran ini bernama Notizie Scritte, yang diterbitkan pemerintah Venesia. Pembaca harus membayar koin atau yang disebut ‘gazetta’.

Surat kabar semakin berkembang di abad 17. Koran modern pertama adalah produksi negara Eropa Barat seperti Jerman (Relation di tahun 1605), Prancis (Gazette di tahun1631), Belgia (Nieuwe Tijdingen tahun 1616), dan Inggris (the London Gazette, tahun 1665). Di Asia, Jepang memiliki koran harian pertama Yokohama Mainichi Shimbun, pada tahun 1870.

Isi berita koran tersebut lebih banyak memberitakan perang, bukan permasalahan dalam negeri.

Pertengahan abad 19, koran merupakan alat utama mendapatkan informasi. Di antara tahun 1890 sampai 1920, periode keemasan media cetak, dedengkot media seperti William Randolph Hearst, Joseph Pulitzer, dan Lord Northcliffe saling bersaing membentuk percetakan.

Peran koran kemudian berkembang menjadi propanda revolusi. Iskra (The Spark), yang diterbitkan Lenin tahun 1900, adalah sebuah contoh. Pada 21 Juni 1925, Thanh Nien menjalankan perannya di Vietnam untuk memperkenalkan Marxism ke negara itu dan memberikan strategi revolusi.

Hingga saat ini koran menggunakan media digital yang membuat pembacanya menjadi semakin besar. Di negara barat saja, sebuah asosiasi surat kabar dunia memperkirakan tiap hari ada triliunan orang di seluruh yang membaca surat kabar.

Black Note: Untung ada Internet....


Anda mungkin tertarik juga membaca:

Koran Kuning

Referensi: Situs WAN

No comments:

Post a Comment